Monopoly Indonesia

Demam Pokemon Go Sudah Berakhir

Pokemon Go adalah game yang paling banyak diunduh di dunia saat ini. Sejak pertama rilis bulan Juli lalu, jumlah gamer bulanan Pokemon mencapai 40 juta lebih. Sayangnya, kini 'demam' Pokemon Go itu disebut mulai berakhir.

Berdasarkan laporan Bloomberg, pengamat dari Sensor Tower, Apptopia, dan Survey Monkey menyatakan jika jumlah download harian game Pokemon Go menurun. Tidak hanya itu, jumlah pengguna aktif bulanan yang sebelumnya 40 juta kini diperkirakan tinggal 30 jutaan pengguna.

Hal ini tentu ironis, mengingat Niantic baru saja meluncurkan Pokemon di 15 negara baru awal Agustus kemarin, salah satunya Indonesia. Lalu, apa yang menyebabkan Pokemon Go sepi peminat?

Pertama, minggu-minggu ini adalah jadwal banyak sekolah mulai masuk kembali. Tentu ini membuat gamer Pokemon Go yang kebanyakan masih usia sekolah kehabisan tidak mempunyai banyak waktu senggang untuk ngegame.

Kedua, Niantic tidak kunjung menyelesaikan masalah-masalah di game Pokemon Go, misalnya ketidak seimbangan jumlah PokeStop dan pokemon di kota dan di kawasan pinggiran.

Ya, tempat Anda bermain memegang peranan cukup penting dalam hal keseruan game ini. Karena jika Anda berada di pedesaan atau kota kecil, jumlah Pokemon tak sebanyak jika Anda berada di wilayah urban.

Banyaknya cara 'hack' untuk mengakali game Pokemon Go juga ditengarai membuat keseruan bermain game augmented reality ini menurun. Dan yang paling utama, kemungkinan besar berasal dari si game Pokemon Go sendiri.

Banyak pihak di forum-forum internet mengatakan bila game ini sebenarnya masih sangat sederhana, tidak banyak hal yang bisa dilakukan di game ini selain menangkap Pokemon dan menantang Gym. Karena menantang Gym saat ini sudah susah (sudah banyak pemain berlevel 20 ke atas), akibatnya banyak pemain yang bosan hanya menangkap Pokemon dan menaikkan level saja.
Previous
Next Post »

Monopoly Indonesia